Saturday, 21 July 2012

Mengatur Pola Makan Selama Puasa

Ghiboo.com - Bulan Ramadhan sudah datang. Saatnya kewajiban puasa sebulan penuh dilaksanakan.
Bagi kesehatan, puasa itu baik. Sayangnya, masih banyak diantara kita yang salah mengatur pola makan saat berbuka dan sahur.

Ahli gizi klinis, dr. Samuel Oetoro, SpGK, menyarankan agar tetap mengonsumsi makanan sehat selama berpuasa.

"Rumusnya adalah 4J: jumlah, jadwal, jenis dan jurus masak," jelasnya.

Dokter yang bekerja di MRCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta, ini pun memberikan beberapa tip dan pola makan yang benar selama bulan puasa.

1. Jadwal

Tentu saja selama berpuasa terjadi perubahan jadwal makan. Dari biasanya tiga kali sehari, kini hanya dua kali sehari, yaitu saat sahur dan buka. Dokter Samuel mengajak kita agar pintar menyiasatinya.

"Pilih makanan saat sahur yang bisa bertahan lama di tubuh dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Jangan menyantap makanan yang memicu kadar gula darah cepat turun karena menyebabkan timbulnya rasa lapar lebih cepat," jelasnya.

2. Jumlah

Jumlah makanan yang kita santap saat sahur harus sama seperti saat kita makan di hari biasa. Saat melek untuk makan sahur, pilihlah makanan lengkap yang terdiri dari nasi, sumber protein dan lemak yang lengkap.

3. Jurus memasak

Nutrisi dari setiap makanan bisa diketahui dari cara masak. Selama puasa, kebanyakan orang asal memilih makanan asalkan kenyang. Padahal jika tahu triknya, makanan akan sangat membantu tubuh agar tidak mudah lapar, lemah, letih dan lesu.

"Jangan banyak makan makanan gorengan dan terlalu banyak protein karena bisa bikin cepat haus. Pilih karbohidrat kompleks, yaitu nasi merah, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil," ungkapnya.

4. Jenis

Dokter Samuel juga menyarankan untuk memasukkan sumber gula 10 menit menjelang imsak. Tapi, jangan masukkan gula kompleks atau makanan serba manis. Makanlah buah atau sayur yang mengandung karbohidrat dan berserat.

"Buahnya langsung dikunyah atau diblender, bukan di jus. Karbohidrat dalam buah akan diserap tubuh secara perlahan dan turun pelan-pelan sehingga serat ini membantu menjaga gula darah tetap stabil dan tidak bikin cepat lapar. Sesudahnya, minum air putih minimal empat gelas agar tidak dehidrasi," jelasnya.


Hampir 14 jam berpuasa, akhirnya tiba saatnya berbuka. Karena kadar gula darah sudah sangat rendah, maka segeralah berbuka dengan yang manis. Eits, bukan kolak, sirup, teh atau es buah. Pilih manis yang sehat, yaitu jus buah.

"Kalau pas sahur buahnya dikunyah, pas buka buahnya di jus, karena tidak ada seratnya. Pilih buah yang banyak airnya, seperti semangka, melon atau jeruk. Jus cuma mengandung air dan sangat dibutuhkan karena selama berpuasa kadar air dalam tubuh rendah," jelasnya.

Lanjut dengan sholat magrib. Sesudah sholat, Anda boleh makan lengkap seperti saat sahur. Kemudian solat taraweh. Pulangnya, boleh makan makanan mengandung karbohidrat kompleks untuk mengisi otot dan menjadi cadangan karbohidrat untuk puasa esok hari.

Jalanan Hati II


Jalanan Hati II
Oleh : Zufriandi

Kali ini aku kembali
Dengan lagi bercerita
Bukan sebuah karangan saja
Inilah gambaran
Yang mendiskripsikan perjalanan sebuah diskusi
Antara aku dan aku
Kami masih saling berfikir untuk bagaimana
Berdialog untuk mencari jalan
Ini sebuah akhir dari penantian yang takkan berakhir
Saat semua peristiwa memaksa
Tapi aku masih bercerita
Tentang aku dan aku saling meyakinkan
Tak terucap…
Semua peristiwa memaksa
Seakan benar bahwa ia sudah dekat
Dia “Kau yang tak mengerti perasaanku”
Benarkah aku yang salah
Apa perkataan itu?
Inilah diskusi itu
Lebih banyak bercerita
Ini memang sebuah peristiwa
Mereka pun menakutkan
“cukup pejam mata untuk dapat dia”
Aku yang telah lama
Dan mereka hanya menganggap ia mudah dan murah
Ini memaksa, aku tak terima
Hingga saat ini aku kalah dan salah
Yang sebenarnya bukan aku
Tapi akankah ia tau?
Inilah diskusi itu
Di sini aku deskripsikan semua peristiwa ini
Tak harus kau mengerti
Dan aku tak berkata padamu
Hanya padaku dan padaNya

Karya Ilmiah : Emulsi Minyak Dalam Air

Judul  : Emulsi Minyak Dalam Air
Oleh : Ramadani Syahputra

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada abad ke-21 ini kita mengetahui betapa pesatnya pengembangan teknologi. Banyak teknologi pada saat sekarang ini digunakan sebagai pengganti rutinitas atau pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia. Dengan demikian pesatnya pengembangan teknologi membantu siswa dalam banyak hal, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Dalam dunia pendidikan ada dikenal dengan ilmu IPA, dimana dalam pelajaran IPA dibutuhkan ketelitian dan keaktifan para siswa untuk membuktikan peristiwa-peristiwa yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari minyak dan air, yang mana kita ketahui bahwa minyak dan air tidak pernah menyatu. Ini yang menyebabkan adalah perbedaan massa jenisnya, seperti yang dikatakan dalam UPTD SMAN 1 Kuningan menyatakan bahwa “Air tidak akan bercampur dengan minyak karena adanya perbedaan massa jenis.”
Mencermati uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan percobaan mengenai “Emulsi minyak dalam air”. Dengan melaksanakan percobaan ini agar mengetahui bagaimana minyak dan air tidak dapat menyatu dan bagaimanakah air dan minyak dapat menyatu,
1.2. Rumusan Masalah
Dari judul yang diangkat penulis terdapat beberapa masalah, dengan demikian perlunya rumusan masalah.
Dengan begitu rumusan masalah adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan emulsi?
2. Bagaimanakah mempersatukan minyak dan air?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. untuk mengetahui pengertian dari emulsi.
2. untuk mengetahui cara mempersatukan minyak dan air.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari melakukan penelitian ini adalah
1. memberikan informasi tentang emulsi minyak dalam air
2. memotivasi agar siswa berminat melakukan penelitian-penelitian dalam kehidupan sehari-hari.
1.5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah minyak dan air dapat disatukan dengan deterjen.











BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1. Pengertian Koloid
Ada dua pengertian koloid :
1. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi (http://www.psb-psma.org/forum/bahan-ajar/kimia/koloid). Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat "didispersikan" ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nanometer (nm) hingga satu mikrometer (µm)

2. Koloid adalah zat yang berpencar di zat pelarut sebagai butir yang lebih besar dari pada molekul tetapi tidak dapat di lihat dengan mata harus dengan mikroskop (Tim Redaksi KBBI edisi ketiga, 2003 :108)
Sifat-Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.
3. Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain.
Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan).
Contoh :
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2.
4. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
2.1.2 JENIS KOLOID
• Aerosol : suatu sistem koloid, jika partikel padat atau cair terdispersi dalam gas. Contoh : debu, kabut, dan awan.
• Sol : suatu sistem koloid, jika partikel padat terdispersi dalam zat cair.
• Emulsi : suatu sistem koloid, jika partikel cair terdispersi dalam zat cair.
• Emulgator : zat yang dapat menstabilkan emulsi dan (Sabun adalah emulgator campuran air dan minyak dan Kasein adalah emulgator lemak dalam air?.
• Gel : koloid liofil yang setengah kaku.
• Gel terjadi jika medium pendispersi di absorbs oleh partikel koloid sehingga terjadi koloid yang agak padat. Larutan sabun dalam air yang pekat dan panas dapat berupa cairan tapi jika dingin membentuk gel yang relatif kaku. Jika dipanaskan akan mencair lagi.
2.2 Pengertian Emulsi
Adapun beberapa Pengertian Emulsi yaitu sebagai berikut :
Emulsi adalah suatu disperse di mana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur (1).
Emulsi adalah suatu system heterogen, yang terdiri dari tidak kurang dari sebuah fase cair yang tidak bercampur, yang terdispersi dalam fase cair lainnya, dalam bentuk tetesan-tetesan, dengan diameter secara umum, lebih dari 0,1 μm (2).
Secara umum, emulsi merupakan system yang terdiri dari dua fase cair yang tidak bercampur, yaitu fase dalam (internal) dan fase luar (eksternal) (http://rgmaisyah.wordpress.com/2008/12/03/emulsi/).
Komponen emulsi :
• Fase dalam (internal)
• Fase luar (eksternal)
• Emulsifiying Agent (emulgator)

Tipe-Tipe Emulsi (3)
1. Tipe minyak/air (m/a atau o/w), dimana fase minyak terdispersi dalam fase air (minyak=internal, air=eksternal)
2. Tipe air/minyak (a/m atau w/o), dimana fase air terdispersi dalam fase minyak (air=internal, minyak=eksternal)
3. Tipe emulsi ganda (w/o/w dan o/w/o), lebih dikenal dengan emulsi dalam emulsi, yaitu suatu emulsi tipe tertentu yang didispersikan lagi dalam suatu fase pendispersi. Tipe ini pada umumnya dapat ditemui dalam formulasi kosmetika.
4. Mikroemulsi
2.3 Pengertian Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut atau bercampur dalam air ( Hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organi (http: //id.wikipedia.org/wiki/minyak/). Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam : terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata minyak biasanya mengacu keminyak bumi (petroleum) atau produk olahannya : minyak tanah (kerosena).
2.4. Pengertian Deterjen
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat (http//www.chem-is-try.org/materi kimia/kimia-smk/kelas xi/defenisi detergen)





























BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium IPA SMA Negeri 3 Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir.
Waktu penelitian berlangsung selama satu hari pada tanggal 25 Januari 2011.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh bahan-bahan emulsi
3.2.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah air, minyak goreng dan deterjen.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode atau teknik pengumpulan data dari penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimental. Menurut Dessy Anwar dalam Dedy Alfian (2009) “Metode eksperimental adalah penelitian yang langsung melibatkan benda atau objek yang akan diteliti.”
3.4 Prosedur Kerja
1. Masukkan kira-kira 5 ml akuades dan 1 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi I, kemudian guncangkan.
2. Letakkan tabung I itu pada rak dan amati.
3. Masukkan kira-kira 5 ml akuades, 1 ml minyak goreng dan 1 ml deterjen / sabun ke dalam tabung reaksi II, kemudian guncangkan.
4. Letakkan tabung II itu pada rak dan amati.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian penulis adalah sebagai berikut : Air dan minyak merupakan campuran yang tidak stabil. Campuran air dan minyak bisa distabilkan dengan menggunakan emulator tertentu, contohnya deterjen / sabun. Aplikasi praktikum ini sama dengan proses pembersihan kotoran pada pakaian. Gugus polar pada deterjen / sabun memilki sifat hidrofil sehingga akan tertarik ke air sedangkan gugus nonpolarnya menarik dan mendispersikan minyak ke dalam air. Berikut adalah tabel hasil pengamatan

No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan
1.






2. Masukkan sekitar 5 ml aquades dan 1 ml minyak goreng kedalam tabung reaksi, kemudian gunjangkan. Letakkan tabung pada rak dan amati


Masukkan sekitar 5 ml aquades, 1 ml inyak goreng dan 1 ml deterjen, masukkan kedalam tabung reaksi kemudian guncangkan. Letakkan pada rak dan amati


Ternyata minyak berada diatas air






Minyak dan air tercampur/ bergabung karena ada deterjen






BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat menarik kesimpulan yaitu air dan minyak tidak akan pernah bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Massa jenis minyak lebih kecil dari pada air, sehingga minyak selalu berada di atas air. Deterjen/sabun dapat mempersatukan minyak dan air, karena gugus polar pada deterjen memiliki sifat hidrofil sedangkan gugus nonpolarnya akan menarik minyak dan mendispersikan ke dalam air, sehingga membentuk sistem koloid.
B. Saran
Adapun saran yang akan disampaikan penulis adalah sebagai berikut.
1. Diminta siswa/siswi berperan aktif dalam melakukan penelitian ini secara mendalam dan lebih lanjut lagi khususnya siswa/siswi program IPA.
2. Para siswa/siswi diharapkan mampu menerapkan kedisiplinan dalam melakukan praktikum.
3. Diharapkan kepada guru pendidik khususnya program IPA untuk memotivasi para siswa/siswi dalam melakukan penelitian, bahwa betapa senangnya melakukan penelitian itu.






DAFTAR PUSTAKA

http: //id.wikipedia.org/wiki/minyak/.
http://www.chem-is-try.org/materi kimia/kimia-smk/kelas xi/defenisi detergen
http://rgmaisyah.wordpress.com/2008/12/03/emulsi/

http://www.psb-psma.org/forum/bahan-ajar/kimia/koloid
Tim Redaksi KBBI edisi ketiga.2003.Kamus Besar Bahasa
Indonesia.Jakarta.Balai Pustaka


Wednesday, 18 July 2012

Di Hari Selanjutnya

Di Hari Selanjutnya
Oleh : Zufriandi for S

Di hari selanjutnya
Adalah harapan
Yang aku ingin kau tau
Tentang aku, jauh … lagi

Di hari selanjutnya
Lebihlah mencintaiku
Lekatlah, jangan lepaskan kita
Lalu … Berada dalam keindahan

Kita …
Sebelum hari selanjutnya
Cobalah memastikan harapan
Do’a …

Demi hari selanjutnya
Biarlah aku terluka
Biarlah aku berlari
Biarlah aku terburu, apapun!

Karena di setiap hari selanjutnya
Aku terus saja
Lebih mencintaimu
Dalam dekapanku, dalam hatiku
Jauh … lebihlah jauh ke dalam jiwaku
Lebih mencintaimu

Apapun!
Bila hari selanjutnya
Bersamamu, ku ‘kan bertahan
Amiin

Asal Mula Nama Riau

Mengenai asal muasal nama kata RIAU (Provinsi Riau) ada beberapa penafsiran :
  1. Secara etimologis kata “Riau” berasal dari kata “Rio” (Bahasa Portugis) yang berarti “sungai”. Misalnya Rio de Janairo artinya Sungai Januari. Di pulau Bintan ada sebuah sungai yang bernama Rio, yaitu sungai Rio. Dari kata Rio ini berubah menjadi Riau.   Orang Belanda menulis kata Riau ini dengan “Riouw” dan sekarang dikenal tulisan Riouw dengan perkataan Riau saja.
  2. Lafalz atau ucapan sehari-hari masyarakat sekitar, seperti Ucapan sehari-hari dalam masyarakat Siak dikenal kata “meriau” yang artinya musim ikan bermain-main, di Kuantan meriau dimaksudkan suatu cara mengumpulkan ikan pada suatu tempat untuk mudah ditangkap dalam jumlah besar. Dari meriau ini berubah menjadi kata Riau.  Disamping itu dalam masyarakat Riau Kepulauan, dikenal pula kata “Rioh”. Kata Rioh berarti suara yang ramai di pusat kerajaan Melayu Riau. Pusat kerajaan itu terletak di sebelah hulu sungai Carang yang ramai suaranya karena kesibukan perdagangan yang keluar masuk pusat kota. Pusat perdagangan itu dikenal dengan nama “Bandar Rioh” yang didirikan oleh Sultan Ibrahim Syah (1671-1682) dalam Kemaharajaan Melayu. Bila dihubungkan pengertian Rio yang artinya sungai dengan kata Rioh yang artinya suara yang ramai, terdapat suatu pengertian yang hampir sama. Sungai Riau ini terletak pada arus lalu lintas perdagangan internasional di Selat Malaka.  
  3. Mungkin berasal dari tokoh Sinbad al-Bahar dalam kitab Alfu Laila Wa Laila (Seribu Satu Malam) yang menyebut riahi, yang berarti air atau laut.
  4. Dalam zaman penjajahan Belanda 1905 - 1942 nama riau dipakai untuk nama sebuah keresidenan, yang daerahnya meliputi Kepulauan Riau serta pesisir Timur Sumatera bagian tengah.

Sukses

Sesungguhnya "Kesuksesan" adalah sebuah Keyakinan dan merupakan sebuah perjalanan dan perjuangan tiada henti". Kesuksesan bukanlah tujuan tetapi adalah sebuah "Pencapaian". KESUKSESAN BERPIHAK KEPADA YANG BERTINDAK. Telah banyak terbukti bahwa orang-orang dengan kemampuan biasa, mengalahkan orang-orang yang sebetulnya hebat, karena orang yang biasa itu mendahulukan bertindak, daripada tertahan berlama-lama dalam analisa biaya dan pendapatan, atau resiko dan keuntungan. MAKA BERTINDAKLAH.
Sukses nggak ditentukan oleh nasib
Nasib seseorang sangat dipengaruhi oleh semua tindakan yang dilakukan. Tentu saja tindakan-tindakan itu dimotori oleh pola pikirnya. Menjadi orang sukses dan kaya atau menjadi orang gagal dan miskin bukanlah karena nasib, melainkan karena pola pikir dan tindakannya yang berakibat pada keadaan sekarang. Untuk menjadi sukses dan kaya, orang harus berkemauan keras dan berusaha secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mencapai sukses yang besar, anda harus meniru cara berpikir dan cara kerja orang sukses, yaitu mulai dengan sukses-sukses kecil. Setiap waktu dan dilandasi banyak kemampuan yang akan mempermudah jalan menuju sukses dan kaya.

Sukses adalah suatu kebiasaan
Orang sukses menjadi sukses sebagai suatu kebiasaan yang harus dijalani. Baginya sukses bukanlah suatu tujuan akhir, melainkan suatu proses perjalanan. Setiap keputusan dan tindakan jitu yang anda lakukan sudah merupakan sukses. Dalam perjalanan hidup sehari-hari, anda akan banyak mendapatkan sukses-sukses yang terkumpul menjadi sukses besar. Sukses besar nggak dihasilkan hanya dari satu keputusan dan satu tindakan saja, melainkan merupakan akumulasi dari setiap sukses yang anda peroleh sehari-hari. Dengan demikian, sukses adalah suatu kebiasaan positif di dalam hidup seseorang.

Kegagalan adalah bagian dari sukses
Orang sukses memandang kegagalan yang dialaminya sebagai bagian dari kesuksesan. Sehingga nggak seharusnya membuatnya jera dan menghalangi peluang sukses di masa yang akan datang. Kegagalan hanyalah suatu kesuksesan yang tertunda. Justru dengan suatu kegagalan yang dialaminya dia akan bertambah pengalaman, aman dan bertambah matang. Dia bertambah gigih dan berhasil. Sebaliknya orang gagal akan memandang pengalaman gagalnya sebagai suatu trauma yang membuatnya jera dan takut untuk memulai lagi.

Orang sukses selalu berorientasi kepada solusi
Dalam hidup, orang nggak akan pernah lepas dari masalah. Orang sukses menyakini bahwa dibalik suatu masalah pasti ada peluang dan solusi. Pola pikir seperti inilah yang membuatnya tahan uji dan nggak mudah menyerah. Sebaliknya, orang gagal akan memandang adanya amasalah disetiap solusi yang dibuat. Akibatnya, dia cenderung pesimistis dalam menanggapi setiap peluang. Dia lebih memilih status quo yang dirasa paling aman baginya. Orang gagal biasanya takut mencoba. Baginya lebih baik berdiam diri daripada mencoba dan gagal.

Karya Ilmiah : Kenakalan Remaja

KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, dan kesempatan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Sumber pemikiran ini berasal dari kelakuan dan pergaulan remaja saat ini. Mereka sekarang sangat rentan terkena imbas dari lingkungan dan pergaulannya. Para remaja banyak terjebak ke lembah hitam dan menyesatkan, seperti narkoba dan terkena penyakit HIV/AIDS. Awalnya para remaja hanya ikut-ikutan merokok atau bolos sekolah. Dan lama-lama akan terjebak dan sulit keluar dalam lingkaran sesat itu.
Dalam karya ilmiah ini, saya sebagai penulis ingin memberikan informasi tentang pergaulan remaja dan cara-cara agar tak terjebak ke pergaulan yang tidak benar dengan melakukan tindakan-tindakan yang bermanfaat.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang telah membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini. Atas dorongan mereka semua, karya ilmiah ini dapat selesai.

Semoga naskah ini dapat berguna bagi pembaca, terutama bagi para remaja tentang pergaulan yang baik.



Penulis,











BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini banyak sekali berita di media cetak dan elektronik tentang keadaan remaja saat ini. Contohnya seperti, tawuran mahasiswa akhir-akhir ini di Jakarta dan di luar Pulau Jawa. Tidak hanya menggunakan tangan kosong, tetapi mahasiswa juga banyak membawa senjata tumpul dan tajam. Banyak sekali yang menjadi provokatornya.

Hal itu semua terjadi karena hal-hal yang kecil, seperti saja tidak sengaja menabrak atau berkata yang tidak sopan kepada orang lain. Selain orang zaman sekarang, mudah terbawa dan meledak emosinya, tetapi juga karena lingkungan dan pergaulan mereka. Memang zaman sekarang, para remaja mudah dan gampang untuk mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan mereka, seperti berkata buruk, merokok, berjudi, pemakai dan pengedar narkoba, serta hamil di luar nikah atau terkena penyakit HIV/AIDS.Hal ini dibuktikan dengan jumlah pengguna narkoba suntik di seluruh dunia menurut laporan Jurnal Kedokteran Inggris. Mereka menyatakan sekitar tiga juta pengguna narkoba suntik di dunia yang kemungkinan positif terkena penyakit AIDS.

Dan hal yang sama, juga berasal dari kutipan berita oleh BBC. Saluran televisi internasional itu menyatakan, bahwa empat puluh persen pengguna narkoba, terutama narkoba suntik, tersebar di sembilan negara. Di berbagai negara di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Eropa Timur, tingkat infeksinya HIV di kalangan pengguna jarum suntik di atas empat puluh persen. Di Estonia, angka itu lebih dari tujuh puluh dua persen.

Dalam kasus lain, di Indonesia banyak kejadian anak SMP, bahkan anak SD sudah merokok layaknya orang dewasa. Hal ini justru akan membuat anak-anak itu hidupnya menjadi tidak sehat. Yang membuat hal ini makin menjadi adalah, karena mereka hampir semua disebabkan oleh pergaulan mereka di sekolah, di masyarakat, dan juga di rumah. Contohnya, seperti : teman-temannya merokok sepulang sekolah. Dia lalu ditawari sebatang rokok. Awalnya dia tak mau, tapi lama-kelamaan hal itu menjadi kesenangan dan kesehariannya. Iklan-iklan rokok di sepanjang jalan, di media massa, dan elektronik juga makin membuat hal ini tambah parah.

Dalam karya ini, saya ingin memperlihatkan bagaimana keadaan pergaulan remaja di Indonesia saat ini yang berada dalam keadaan kritis. Dan, saya juga ingin memberikan manfaat dan cara-cara penanggulangan bahaya dari pergaulan remaja, dengan melakukan berbagai macam hal dan tindakan yang berguna bagi keluarga, bangsa, dan agama sesuai dengan judul dari karya ilmiah ini.







B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dikemukakan dalam karya tulis ini adalah problematika dalam lingkungan dan pergaulan remaja, khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal itu harus dapat dibuktikan dengan pemikiran yang benar dan tepat.

Bagaimanakah hubungan antara para remaja, lingkungan dan pergaulan remaja, jika ada dan tidaknya peran orang tua, keluarga, guru, masyarakat, dan media pendidikan dengan cara membandingkan anak satu dengan yang lain dengan perbedaan pada tipe lingkungan pergaulan anak-anak itu, untuk mengetahui mana yang menunjukkan hasil baik dan mana yang menunjukkan hasil yang buruk.

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : ”Apakah ada pengaruh dari pergaulan sekitar remaja dengan sikap dan perilaku remaja, serta dengan peranan dan bimbingan dari orang tua, guru, masyarakat, atau media pendidikan akan membawa sikap dan perilaku dari remaja itu lebih baik ke depannya nanti ?”.

Penelitian ini hanya dilaksanakan pada dua kelompok remaja saja pada tahun 2008, dengan populasi kelompok BI 1 dan BR 2.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menegetahui seberapa besar perbedaan sikap dan perilaku kelompok- kelompok remaja.
2. Mengetahui seberapa kuat efek pergaulan dalam kehidupan para remaja.
3. Mengetahui seberapa kuat pengaruh dari orang tua, guru, peran masyarakat, dan media pendidikan dalam membentuk kepribadian para remaja.
4. Memberi motivasi kepada orang tua, guru, peran masyarakat, dan media pendidikan supaya lebih santai dan lebih benar dalam menyelesaikan berbagai permasalahan remaja saat ini.
5. Mengetahui cara-cara pencegahan dan penyebaran terhadap pengaruh pergaulan para remaja.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini juga bermanfaat untuk :

1. Memberikan informasi ke orang tua dan guru bahwa penelitian ini dapat digunakan untuk menyikapi, menanggulangi, dan menyadarkan kepada anak dan anak didiknya.
2. Memberikan semangat baru dalam pendidikan pergaulan remaja, termasuk di rumah dan di sekolah.
3. Memberikan pengetahuan yang lebih baru dan lebih luas tentang remaja.
4. Memberikan rasa percaya diri dan keberanian bagi para remaja.

5. Memberikan rasa lebih berhati-hati dan lebih peduli dengan lingkungan pergaulannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Berbagai masalah tentang masalah pergaulan remaja pada masa ini, terutama di negara kita Indonesia, yang dikenal dengan baik budaya ketimuran kita yang terkenal mengerti akan sopan santun juga marak terjadi.

Semua permasalahan itu contohnya :
• Narkoba
• Penyakit HIV/AIDS
• Hamil di luar nikah
• Mencuri
• Clubing
• Perkataan Buruk dan Jorok
• Tawuran dan Perkelahian
• Merokok
• Membolos Sekolah
• Peniruan Budaya Barat, dsb.

Semua itu dikarenakan remaja sekarang mentalnya mudah turun, akal sehat dan pikiran panjangnya pun tidak digunakan. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri atau golongan atau menuruti emosi atau juga mengandalkan ototnya saja, seperti tawuran antar siswa maupun mahasiswa. Akhirnya pun akibat mereka terasa berat bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara sekalipun.

Keadaan itupun diperparah dengan mulai mengalirnya budaya barat yang mulai menutupi budaya timur yang sopan, dan melalui media-media massa, seperti koran atau majalah, dan media-media elektronik, seperti halnya televisi atau internet.

Apalagi di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi tersebut makin menyebar ke seluruh pelosok dunia. Budaya Timur dan Indonesia pun mulai ditanggalkan dan hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak punya sopan santun dan tata krama terhadap teman, bahkan terhadap orang tua.

Sekarang, anak muda mudah berperilaku seperti pergaulannya. Banyak yang datang ke klub malam dan diskotek untuk berfoya-foya. Mereka berpakaian yang nyeleneh atau aneh. Ada juga mereka yang terjebak ke dunia narkoba. Awalnya mereka hanya ditawari rokok, dan lama-lama pun akan ketagihan.

Setelah itu, mereka ditawari narkoba gratis. Lalu, mereka langsung membeli obat terlarang itu dengan mahal. Mereka mendapatkan uang itupun dari yang tidak halal, seperti mencuri uang orang tuanya.

Akibatnya, para penggunanya pun rentan terkena penyakit HIV/AIDS, terutama pengguna narkoba suntik. Hal yang sama juga dapat terjadi pada orang yang berhubungan intim pra nikah dan gonta-ganti pasangan. Ditambah lagi, apabila terjadi hamil di luar nikah.

Semua masalah itu akan menyebabkan image remaja menjadi buruk di mata masyarakat awam. Kita sebagai remaja yang perannya sebagai penerus kejayaan bangsa Indonesia pun, harus malu dan berani memutar balikkan dengan hal yang berguna bagi bangsa, agama, dan negara.

Di dalam karya ilmiah ini, saya selaku remaja ingin membeberkan keadaan remaja saat ini di negara kita Indonesia. Saya juga ingin memberikan metode-metode dan tps-tips agar terhindar dari masalah pergaulan remaja, dan saya juga ingin mewujudkan para remaja memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dan pergaulan mereka.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori yang dahulu, maka dirumuskan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan sementara terhadap rumusan masalah. Adapunyang menjadi hipotesis dalam penelitian ini ialah :

Ha : Terdapat perbedaan sifat, sikap, dan perilaku kelompok-kelompok remaja dengan tipe pergaulan remaja, serta dengan pemberian nasihat dan peringatan yang berbeda.
































BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan besarnya perbedaan sikap, sifat, dan perilaku melalui perbandingan antara kelompok satu dengan yang lain. Kelompok BI 1 mengawasi sikap, ucapan, dan perilaku anak remaja yang berada di lingkungan yang baik. Sementara itu, Kelompok BR 2 mengawasi sikap, ucapan, dan perilaku yang berada di linkungan yang buruk. Hasilnya akan dikumpulkan dan akan disimpulkan.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah para remaja-remaja biasa antara SMP tertentu. Sampel dari penelitian ini adalah anak kelas 9A dan 9C. Sementara, yang menjadi tim pencatat laporan adalah anak 9F sebanyak sepuluh orang, yang dibagi menjadi dua tim, yaitu :

1. Kelompok BI 1. Ditempatkan di lingkungan yang baik dalam jangka waktu enam bulan sebanyak lima orang
2. Kelompok BR 2. Ditempatkan di lingkungan yang buruk atau jelek dalam j angka waktu enam bulan sebanyak lima orang juga.

C. Rancangan Penelitian

Para anggota kelompok masing-masing akan tinggal dan beradaptasi di lingkungannya masing-masing. Mereka ditempatkan di sana selama enam bulan. Tetapi, mereka tetap melakukan kegiatan belajar seperti biasa, di sekolah mereka masing-masing.

Mereka disana mencatat setiap hari dan melaporkan setiap minggu. Kemudian, data itu dikumpulkan dan akan disimpulkan apakah sesuai dengan hipotesis penelitiannya atau belum. Bila tidak sesuai, akan diulangi atau dilakukan penelitian kembali.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian yang digunakan hanyalah buku catatan dan bolpin. Dengan alat-alat ini, diperoleh data dan hasil yang valid dan betul. Dan, selanjutnya dibuat laporan dengan cara pengetikan komputer.

Pengumpulan Data

Data-data laporan dari tim pencatat di lapangan sampai dengan enam bulan yang dilakukan per minggu itu akan dikumpulkan menjadi satu dan akan disusun dalam satu buku. Kemudian data-data itu akan diurutkan menurut waktu pengambilan data. Barulah setelah rampung semua, data-data itu akan disimpulkan.




F. Teknis Analisis Data

Data kualitatif yang dkumpulkan per minggu oleh tim pencatat itu, kemudian diurutkan menurut waktu kejadian. Hasil-hasil ini yang bersifat valid atau nyata, ini kemudian disimpulkan kembali sampai sesuai dengan hipotesis penelitian. Apabila hasilnya tidak sesuai, maka harus melakukan eksperimen atau penelitian kembali mengenai masalah ini.

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Daerah penelitian dilakukan di suatu kampung di daerah Mojokerto. Yang menjadi sampelnya adalah kampung A dan C. Sedangkan, yang menjadi pencatat data adalah anak kampung A dan C yang telah dipilih dan terdiri dari sepuluh orang dengan usia tiga belas sampai dengan usia enam belas tahun dan dibagi lagi menjadi dua tim, yaitu :

• Kelompok B KA. Ditempatkan di lingkungan pergaulan yang baik dalam jangka waktu enam bulan sebanyak lima orang.
• Kelompok B KC. Ditempatkan di lingkungan pergaulan yang buruk atau jelek dalam j angka waktu enam bulan sebanyak lima orang.

Mereka akan diteliti apakah kekuatan lingkungan dan pergaulan remaja dapat mempengaruhi sikap, sifat, dan perilaku para remaja. Serta, apakah kehadiran orang tua dan guru mampu membendung hebatnya pergaulan remaja ini.

Mereka semua selama penelitian masih bisa melakukan kegiatan mereka seperti biasa. Setelah waktu penelitian selesai, maka data-data tersebut akan dikumpulkan dan disimpulkan hasilnya.

B. Deskripsi Data

Dengan adanya penelitian tadi, maka anak yang berada dalam lingkungan yang baik dan mendapat dukungan serta dorongan dari keluarga, guru, teman, dan masyarakat sekitar, maka dia akan selalu berkepribadian yang baik. Dengan mempunyai perilaku yang baik, maka dia akan semakin kuat pikiran dan mentalnya terhadap segala problematika kehidupan.

Sedangkan, anak yang berada dalam lingkungan yang jelek dan tidak ada dorongan dari keluarga, guru, sahabat, dan masyarakat, dia akan menjadi semakin lemah dalam berpikir. Mentalnya mudah jatuh. Dia mudah putus asa. Di hidupnya hanyalah menginginkan kesenangan saja, tanpa memiliki falsafah dan pedoman hidupnya. Dia malah akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan data di atas, perbedaan antara kedua sampel kelompok itu berbeda jauh. Kelompok remaja kampung A yang dicatat dan dipantau oleh tim B KA, yang mendapat lingkungan dan pergaulan sekitarnya yang baik, para remajanya pun bersikap baik dan mengenal sopan santun.

Sedangkan, kelompok remaja kampung C yang dicatat dan dipantau oleh tim B KC, yang mendapat lingkungan dan pergaulan sekitarnya yang lebih jelek dari kelompok remaja yang diteliti tim B KA, hasilnya pun sikap dan perilaku mereka lebih buruk dan jelek dari kelompok remaja kampung A.

Semua itu disebabkan oleh lingkungan pergaulan mereka sehari-hari. Apabila pergaulan sekitarnya baik, maka mereka akan terbiasa melihat dan melakukan kegiatan positif karena itu lazim di lingkungannya

Sementara itu, apabila pergaulan sekitarnya jelek, niscaya mereka akan terbiasa melakukan kegiatan tersebut, karena dinilai wajar di lingkungannya.

Hal ini juga akibat adanya campur tangan tindakan orang tua, teman, guru, atau masyarakat sekitarnya dalam memberikan contoh, suri tauladan, sikap, dan perilaku mereka dengan baik dan benar. Dapat dikatakan remaja kampung A lebih baik perilakunya daripada remaja kampung B dan membuktikan bahwa hipotesis penelitian ini sangat tepat sekali.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dikemukakan terdahulu dapat dinyatakan bahwa lingkungan pergaulan para remaja dapat membentuk kepribadian dan kelakuan remaja dengan sangat cepat. Hal itu ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi pengiriman informasi yang makin pesat, seperti internet, televisi, atau handphone.

Apabila pergaulan yang dilakukan remaja bersifat baik, maka dia akan berkelakuan baik, karena lazim di dalam pergaulannya. Dan, apabila pergaulan yang dilakukan oleh remaja bersifat jelek, maka dia akan terpengaruh oleh pergaulan itu, karena wajar dilakukan di pergaulannya. Akhirnya, dia akan melakukan perilaku yang menyimpang.

Semua hal itu harus kita lawan dan basmi dari pikiran dan kehidupan kita. Peran dari orang tua, teman sejati, guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam penanggulangan masalah ini. Peran ini harus dijadikan pedoman hidup, rambu-rambu, larangan, dan contoh dengan baik dan berguna.

Masalah pergaulan remaja juga dapat dijadikan sarana titik kebangkitan para remaja dengan cara melakukan kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain, seperti mewakili sekolah masing-masing dalam perlombaan, melakukan penanaman hijau, dan lain sebagainya. Dengan kegiatan tersebut, maka dapat membantu remaja dalam menyiapkan masa depannya.

Maka, sebagai kesimpulan khusus berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dar analisis data ialah :

1. Lingkungan pergaulan dapat mengubah kepribadian para remaja.
2. Remaja dengan lingkungan pergaulan yang baik lebih baik kepribadiannya daripada anak dengan lingkungan pergaulan yang jelek.
3. Peran orang tua, teman, guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan bagi remaja dalam bentuk contoh dan nasihat untuk menghadapi masalah pergaulan remaja.
4. Timbulnya rasa peduli terhadap lingkungan dan pergaulan remaja, setelah melakukan perbuatan yang baik dan berguna.

B. Saran

Disarankan kepada para pembaca remaja, agar tidak mudah terjebak dan terpengaruh terhadap pergaulan remaja zaman sekarang, dengan cara membekali diri dengan agama yang kuat dan wawasan yang luas, disertai dengan berbagai kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan bagi orang lain.

Sedangkan kepada pembaca selain remaja, saya ingin mengusulkan untuk selalu memberi contoh dan nasihat kepada para remaja, dan melaksanakan program-program latihan dan kegiatan untuk remaja, seperti karang taruna dan bakti sosial, agar menumbuhkan rasa saling menyayangi antar sesama umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus kenakalan para remaja. Tidak hanya ada di Indonesia, tetapi masih banyak kasus di negara lain. Kelakuan para remaja akhir-akhir ini menjurus ke hal negatif, seperti ikut merokok, minum-minuman keras, judi, pembolosan, aksi geng dan preman, sampai-sampai ke hal narkotika.

Hal itu semua jelas merugikan orang lain. Bahkan keluarga dan teman dapat terkena imbasnya. Selain itu juga akan merugikan dirinya sendiri, seperti mengganggu pikiran, kesehatan, dan hati. Hal-hal ini harus kita hindari sebagai seorang remaja.
Walaupun dimana-mana dilakukan sosialisasi dan hukuman-hukuman untuk menegakkan kebenaran dan memberi efek jera kepada yang melakukannya, tetapi itu semua tidak berguna kalau kita tidak mau dan enggan untuk menjauhi perbuatan-perbuatan tersebut.

Mulai sekarang, kita semua harus mendukung gerakan-gerakan anti narkoba, menjauhi semua tindakan yang berbau kenakalan para remaja pada masa sekarang. Kita juga harus mengubah perilaku yang menyimpang dengan kegiatan yang berfaedah dan bermanfaat, seperti mewakili sekolah dalam perlombaan dalam bidang pelajaran, membantu orang tua, dan lain sebagainya. Kita pasti yakin dan mampu untuk merubah gambaran para remaja saat ini.

 
Copyright Zufriandy Ins 2015. Powered by Blogger.Designed by Zufriandi .
Converted To Blogger Template by Zufriandi .